Senin, 15 Desember 2008

BUTOH...... sejarahnya bermula disekitar tahun 1960..


Pada tahun 1959, sebuah karya tari berjudul "Kinjiki"(Warna Yang Terlarang) dipentaskan oleh Tatsumi Hijikata. Karya ini hanya menampilkan dua orang penari iaitu Hijikata dan Yoshito Ohno, namun karya inilah yang kemudian hari disebut sebagi sejarah awal Butoh. "Kinjiki" diselenggarakan sebagai pentas tari moden penari junior, tetapi menanam kontroversi secara besar-besaran sebagai sebuah karya anti-sosial kerana bertemakan homoseksual dan mengangkat nama Hijikata menjadi terkenal di kalangan tari di Jepun.



Pada masa itu, Hijikata bercita-cita keras untuk melahirkan tarian baru dengan bendera avant-garde. Ia menamakan alirannya "Angkoku Butoh" (Butoh Kegelapan) - pada masa itu belum di sebut "Butoh" seperti sekarang dan bergiat mengangkat dirinya untuk menciptakan sebuah tarian kontemporari dengan mengajak Kazuo Ohno, seorang penari ulung yang disegani dan dihormati. Sehingga pada tahun 1960-an, lahirlah Butoh sebagai sebuah jenis tarian baru yang diusung oleh Tatsumi Hijikata, Kazuo Ohno, beserta Yoshito Ohno dan Akira Kasai.



Para seniman dan sasterawan kontemporari menyambut dan memberi galakan terhadap ekspresi tubuh yang unik ini, sehingga menaikkan semangat anak-anak muda berkeinginan untuk menjadi penari Butoh. Dar
i tahun 1960-an hingga 1970-an, Hijikata tidak henti-henti menghasilkan karya yang progresif dan bersifat baru, serta mendahului kesenian under-ground pada zaman itu, sehingga ia dianggap sebagai pengakhiran revolusi kesenian Jepun.



Sedangkan Kazuo Ohno yang berhenti menari di panggung sejak akhir tahu 1960-an, juga kembali tampil di depan umum dengan karya " La Argentina" pada tahun 1977.



Memasuki tahun 1980-an, Ankoku Butoh telah di akui di luar Jepun, terutamanya di Eropah dan mulai menjadi popular dengan nama "Butoh". Berbagai penari Butoh telah pentas keliling dunia, seperti Kazuo Ohno dan Sankai-Juku, dan sehingga kini Butoh telah menjadi sebuah tarian dunia dan bukan lagi tarian domestik Jepun.

Tidak ada komentar: